Wednesday, June 17, 2009

QuestionON: teknik pembuatan membran

QuestionON: teknik pembuatan membran

pupuk ZA


2.1 Pengertian
Pupuk Zwalvezur Ammonia (Ammonium Sulfat) adalah jenis pupuk nitrogen yang dapat membantu tanaman dalam memenuhi kebutuhan nitrogen. Pupuk ini dapat menghasilkan ion NH4+ yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

2.2 Bahan Baku dan Produk yang Dihasilkan
Spesifikasi bahan baku, bahan penunjang serta produk pada pabrik Ammonium Sulfat adalah sebagai berikut:
1. Ammonia (Bahan Baku)
Wujud : cair
Kenampakan : tidak berwarna
Bau : khas ammonia
Tekanan : 3-4 kg/cm2
Temperatur : 85 oC
Komposisi : • NH3 min : 99,0-99,5 % berat
• H2O max : 0,5-1 % berat
2. Asam Sulfat (Bahan Baku)
Wujud : cair
Kenampakan : tidak berwarna
Bau : khas asam sulfat
Tekanan : 5 kg/cm2
Komposisi : • H2SO4 min : 98,0-99,5 % berat
• H2O max : 0,2-2,0 % berat
3. Uresoft 150 (Bahan Penunjang)
Uresoft 150 sebagai bahan anti caking.
4. Ammonium Sulfat (Produk)
Wujud : padat
Bentuk : kristal
Kenampakan : putih
Ukuran : tertahan US mesh 30
Komposisi : • Nitrogen min : 20,80 %
• Asam bebas max : 0,10 %
• H2O max : 1,0 %

2.3 Konsep Proses Pembuatan Ammonium Sulfat
Pada Departemen Produksi I PT Petrokimia Gresik, pembuatan ammonium sulfat menggunakan bahan baku asam sulfat dan amoniak, mendasarkan pada reaksi netralisasi irreversible. Reaksi yang terjadi adalah :

H2SO4(l) + 2NH3(g) (NH4)2SO4(s) + 109,72 kkal/mol

Reaksi tersebut terjadi menurut mekanisme reaksi berikut :
H2SO4 2H+ + SO4= (1)
2NH3 + 2H+ 2NH4+ (2)
2NH4+ + SO4= (NH4)2SO4 (3)
2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4 (4)
Mekanisme diatas adalah berdasarkan teori Bronsted Lowry, asam merupakan proton donor dan basa merupakan proton akseptor. Asam sulfat akan terurai menjadi 2 buah proton (H+) dan sebuah basa konjugasi (SO42-). Proton yang terbentuk akan bereaksi dengan basa (NH3) membentuk asam konjugasi (NH4+). NH4+ ini akan bereaksi dengan basa konjugasi (SO42-) membentuk ammonium sulfat (NH4)2SO4.
Reaksi yang terjadi di dalam reaktor bersifat eksotermis karena menghasilkan panas sebesar 109,72 kkal/mol. Panas yang dilepas dari reaksi akan menaikkan suhu campuran dalam reaktor sehingga terjadi pemekatan dan pengkristalan hasil reaksi. Atas dasar ini reaktor ini disebut juga saturator atau crystalizer.
Panas yang dihasilkan oleh reaksi sebagian besar akan menguapkan air dari larutan dalam saturator, dan sebagian kecil panas hilang melalui dinding saturator.
Reaksi pembentukan ammonium sulfat dari asam sulfat dan ammonia merupakan reaksi gas-cair yang dioperasikan pada suhu 105 – 110 °C, tekanan 1,2 kg/cm2, level larutan 3,6 – 4,5 meter, dengan perbandingan mol reaktan H2SO4 dan NH3 sebesar 1 : 2. Kandungan nitrogen dalam ammonium sulfat minimal sebesar 20,8 % berat, asam sulfat bebas maksimal 0,1 % berat, dan H2O maksimal 1 % berat.
Pembentukan kristal ammonium sulfat di dalam reaktor melalui beberapa tahapan berikut:
1. Pembentukan larutan ammonium sulfat jenuh
Mula-mula mother liquor atau kondensat dimasukkan ke dalam reaktor sampai mencapai level yang diinginkan, kemudian asam sulfat dan uap ammonia dimasukkan secara kontinyu ke dalam reaktor dalam bentuk gelembung melalui sparger sehingga terjadi reaksi dan membentuk ammonium sulfat.
Gas ammonia dan asam sulfat cair dimasukkan secara terus menerus sehingga tercapai kondisi larutan jenuhnya.
2. Pembentukan larutan lewat jenuh
Setelah tercapai kondisi jenuh dari larutan ammonium sulfat, gas ammonia dan asam sulfat terus dimasukkan, sehingga akan diperoleh kondisi lewat jenuh (supersaturasi) dari larutan ammonium sulfat, yang pada akhirnya akan membentuk kristal ammonium sulfat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kristal ammonium sulfat adalah:
 Kristal ammonium sulfat cenderung mengendap di dasar saturator. Untuk mencegah pengendapan kristal dan menjaga homogenitas slurry dalam reaktor maka dilakukan pengadukan di dalam reaktor. Pengadukan diperoleh dari pemasukan gas ammonia melalui sparger. Selain itu pengadukan dilakukan dengan memasukkan udara bertekanan yang masuk ke bagian tengah reaktor menggunakan sparger.
 Konsentrasi ammonium sulfat dalam reaktor harus dijaga dalam kondisi lewat jenuh dengan jalan mengatur kecepatan pemasukan bahan baku, menjaga kestabilan serta kelancaran pemasukan bahan baku.
 Densitas slurry dalam reaktor diatur dengan mengatur kecepatan pengeluaran kristal yang dilakukan dengan menjaga jumlah kristal dalam reaktor tidak lebih dari 50 %. Bila jumlah kristal melebihi jumlah tersebut maka akan terjadi penggumpalan kristal yang menyumbat jalan pengeluaran. Hal ini dapat dihindari dengan jalan menambah air ke dalam saturator.
 Suhu reaksi dalam saturator pada kondisi normal operasi 105 – 110oC. Sebagian uap yang terbentuk diembunkan dan dikembalikan ke saturator sebagai condensate return untuk mengatur konsentrasi dan menyerap panas reaksi.
 Level larutan dalam reaktor dijaga tetap (ZA I : 3,6 – 4,3 m, ZA III : 3,6 – 4,5 m). Level yang terlalu rendah mengakibatkan pencampuran kurang sempurna, sedangkan level yang terlalu tinggi akan mengakibatkan larutan dan uap terbawa keluar melalui condensor.
 Larutan ammonium sulfat harus dijaga dalam keadaan asam dengan menjaga kadar asam sulfat dalam larutan antara 0,2 – 0,4 %. Hal ini untuk memastikan semua ammonia dapat bereaksi dengan asam sulfat.
 Agar produk kristal berwarna putih maka diinjeksikan asam fosfat yang berfungsi untuk mengikat Fe dan Al.

teknik pembuatan membran

Phase Inversion Membrane
● Membranes are fabricated by a process known as phase inversion.
● Phase inversion has been universally accepted as a standard tec technique hnique
for fabricating commercial membranes.
- A homogeneous polymer solution is transformed or inverted in a
controlled condition into a gel comprising a polymer rich phase and
polymer poor phase.
- This is a very versatile technique

jenis pemanis

1. Pemanis Alami
Penghasil utama → tebu dan bit → pemanis yang dihasilkan adalah gula alam atau sukrosa
Bahan pemanis alam yang sering digunakan :
1. sukrosa
2. laktosa
3. maltosa
4. galaktosa
5. D-glukosa
6. D-Fruktosa
7. Sorbitol
8. Manitol
9. gliserol
10. glisina

2. Pemanis sintetis
Ada beberapa, antara lain :
1. sakarin
2. siklamat
3. aspartam
4. dulsin
5. sorbitol sintetis
6. Nitro-propoksi-anilin

PEWARNA ALAMI

Menurut fungsi ada beberapa macam, antara lain :
1. Penyumbang nilai nutrisi → karotenoid, riboflavin, dan
kobalamin
2. Merupakan bumbu → kunir dan paprika
3. Pemberi rasa ke bahan olahannya → karamel
Menurut asalnya, antara lain :
Dari tanaman dan hewan → klorofil, mioglobin dan hemoglobin, anthosianin, flavonoid, tannin, betalain, quinon dan xanthon, serta karotenoid.


Wednesday, May 20, 2009

Gunung Krakatau

Krakatau adalah gunung berapi yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Gunung berapi ini pernah meletus pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat. Suara letusan Gunung Krakatau sampai terdengar di Alice Springs, Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali dari bom atom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

Sumber : Wikipedia

Monday, May 18, 2009

7 Keajaiban Dunia Kuno

7 Keajaiban Dunia Kuno

Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, dengan Pharos Aleksandria, berasal dari zaman Pertengahan. Menurut daftar Antipater tertulis Tembok Babylon dan bukan menara lampu. Dalam urutan sesuai huruf:

1. Colossus Rodos-patung Helios yang sangat besar, dibuat sekitar tahun 292–280 SM oleh Chures, sekarang Yunani

2. Taman Gantung Babilonia- dibuat oleh Nebukadnezar II, sekitar abad ke-8 SM–abad ke-6 SM, sekarang Irak.

3. Mausoleum Mausolus- makam Mausolus, satrap Persia, Caria, dibuat pada tahun353–351 SM, di kota Halicarnassus, sekarang Bodrum, Turki.

4. Mercusuar Iskandariyah- mercusuar dibangun sekitar tahun 270 SM di pulau Pharos dekat Alexandria pada masa pemerintahan Ptolemeus II oleh arsitek Yunani Sostratus sekarang Mesir.

5. Piramida Giza- dipakai sebagai makam untuk firaun Mesir Khufu, Khafre, danMenkaure, sekarang Mesir. Dibangun pada dinasti ke-4 Mesir (sekitar 2575– sekitar2465 SM).

6. Patung Zeus -berada di Olympia, dipahat oleh pemahat Yunani Fidias, kira-kira 457 SM sekarang Yunani.

Kuil Artemis -550 SM, di Efesus, sekarang T